Kamis, 02 Juni 2016

Bubur Ayam mang dudung

Bubur memang biasa dinikmati di pagi hari, atau biasa juga dimakan pada waktu sakit, karena bubur ini lebih mudah ditelan daripada nasi. Masakan bertemakan bubur juga biasa ditemukan di acara syukuran. Tapi ternyata ada juga warung bubur yang justru malah baru bisa dijumpai di tengah malam.

Sebenarnya saya baru tau juga kalau ada warung bubur ayam terkenal yang bukanya tengah malam. Karena penasaran setelah diceritain temen, akhirnya saya bela-belain nongkrong sampai tengah malam sambil nungguin warung bubur ayam ini buka. Iya, Tengah malam. “Warung Bubur Ayam Mang Dudung” yang bisa ditemukan di daerah Kedungdoro surabaya ini baru buka jam 12 malam

Padahal saya sudah dateng jam 12 pas dengan harapan kalau warungnya baru buka, yang ngantri juga belum banyak. ternyata perkiraaan saya rada mbleset juga. Meski warung belum sepenuhnya buka pun, sudah banyak orang yang ngantri untuk makan Bubur Ayam Mang Dudung ini.

Saya bilang belum sepenuhnya buka karena mereka bahkan tidak sempat untuk menyiapkan tempat duduk dan meja untuk para pelanggan yang mau makan di tempat. Tapi si Mamang tetap menjuali buburnya dalam bentuk “takeaway”. Kalau makan di tempat, buburnya disajikan dalam sebuah mangkok, tapi kalau takeaway diganti pakai stereoform.

“Saya satu yang spesial Mang!”, kata salah satu pelanggannya. “Saya satu mang, pakai telor ya!”, kata pelanggan lain yang sedang antri. Karena ini baru pertama kali saya kesini, tentu saja saya ingin coba menu spesialnya. Sayangnya pada saat datang giliran saya pesan, menu spesialnya sudah habis. “Tinggal yang pakai telor aja mas, rempela dan hatinya habis”, kata salah satu pegawai si Mamang. Perasaan saya agak sedikit kecewa dan kaget. Belum juga setengah jam buka, ternyata saya sudah kehabisan menu spesialnya. Akhirnya terpaksa saya hanya memesan yang pakai telor saja.

Begitu dibuka terlihat ada kulit siomay, potongan ayam, potongan seledri, bawang goreng, dan kuning telur ayam mentah. Tidak ada toping kacang yang biasa saya temukan di beberapa bubur ayam lain.

Ini pertama kalinya saya makan telur mentah yang disajikan bersama bubur ayam. Awalnya saya punya pikiran kalau telurnya bakal bikin ‘eneg’ apalagi kalau bau telurnya tercium. Eugh..

Setelah sendokan pertama, ternyata hal yang saya takutkan itu tidak terjadi. Telurnya ngga bikin ‘eneg’, dan tidak bau amis. Telur ayam ini justru memperkaya rasa bubur ayamnya. Buburnya jadi lebih gurih dan gimana gitu, enak pokoknya. Porsi yang disajikan saya rasa juga pas sekali untuk dinikmati sebagai sajian tengah malam.

Makan bubur di tengah malam sebenarnya menyalahi aturan “Nyabu” alias “Nyarapan Bubur”. lha sarapan kan harusnya pagi, ini kok malah tengah malam. Meskipun begitu, Bubur Ayam Mang Dudung yang baru buka tengah malam ini memberikan pengalaman kuliner malam tersendiri yang bikin kamu bakalan ketagihan. Pokoknya patut dicoba kalau kamu lagi di Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar