Kamis, 02 Juni 2016

SOP BUNTUT GELORA PANCASILA

Tempat makan ini dikelola Suprapto yang berasal dari Jombang. Semenjak menikah dengan Zaenab, istrinya, Suprapto menetap di Surabaya.

Kebetulan, mertua berjualan makanan di rumah dengan menu kari ayam, nasi campur, bakso, dan rawon. Dari sana, Suprapto belajar usaha kuliner.

Ingin mandiri, Suprapto akhirnya berjualan sup buntut di rumah juga pada 1979, tetapi belum selaris sekarang.

 “Paling banyak menghabiskan satu kilogram beras dan tiga kilogram buntut sapi. Seporsi harganya masih Rp 750,” kenang Suprapto.

Sekarang kebutuhan buntut sapi mentah mencapai 150 hingga 200 kilogram per hari untuk lima tempat.

Selain di Jl Indragiri, Suprapto telah membuka cabang Depot Sop Buntut Gelora Pancasila di empat lokasi lain dengan 30 orang karyawan.

Yaitu kawasan Dukuh Kupang, Pakuwon Trade Center, Jl Mayjen Sungkono, serta Batu, Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar